MAKAM PANEMBAHAN RAMA: WISATA RELIGI KABUPATEN KLATEN
www.tuguwisata.com – Adalagi salah satu wisata religi yang juga disebut ziarah di kabupaten Klaten. Sebuah makam bernama Makam Panembahan Rama. Makam yang cukup tersembunyi dibalik pemukiman penduduk daerah Wedi Klaten. Tepatnya berada di desa Kajoran, kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Panembahan Rama merupakan lokasi ziarah yang sudah tidak asing bagi masyarakat setempat khususnya. Banyak yang menyebutkan bahwa Panembahan Rama ada kaitannya dengan Kasultanan Mataram, Kasultanan Pajang, dan Kasunanan Surakarta.
Perjalanan menuju ke makam Panembahan Rama ini dilewati menuju jalan aspal yang sempit kemudian disusul dengan jalan tanah perkampungan. Makam Panembahan Rama ini cukup sepi pengunjung dihari biasa kecuali hari Kamis atau Jumat. Kebanyakan yang ziarah memang di hari tertentu karena ada sekelompoknya yang melakukan ritual di makam-makam.
Kisah
Adapun ceritanya adalah Panembahan Rama merupakan turunan dari Kasultanan Pajang. Raden Kajoran atau juga disebut Raden Kajoran Ambalik atau Pangeran Rama, Panembahan Kajoran atau juga Kyai Kajoran adalah seorang ulama besar terkemuka dari Kajoran. Keluarga Kajoran adalah keluarga yang memiliki pengaruh besar serta memiliki hubungan perkawiasan dengan Keraton Mataram.
Dari gerbang masuk sudah tampak sebuah bangunan yang tidak lain adalah makam Panembahan Rama. Bangunan tersebut dikelilingi oleh makam-makam tua yang identitasnya sudah hilang karena tidak ada papan nama makam namun hanya batu yang berada diatasnya. Selain itu di kawasan ini juga terdapat papan dengan tulisan “Bangunan Cagar Budaya” juga pemugarannya. Akan tetapi untuk emmasuki makam Panembahan Rama tidak dizinkan sembarang orang yang mana ketika ingin masuk harus meminta izin keapda penjaga makam.
Di area sekitar makam adalah kotak hitam yang diatasnya telah ada bekas sesaji yang juga disebut dengan watu gilang atau batu gilang. Dari sejarah yang ada, Raden Kajoran telah menghimpun kekuatan guna menghancurkan Sunan Amangkarut I. Raden Kajoran sendiri dibantu oleh Pangeran Purbaya, Adipati Anom, Trunojoyo (menantu Raden Kajoran), Kraeng Galesung (Menantu Trunojoyo) yang juga merupakan pemimpin pelarian Makasar di Demang-Basuki yang dibantu oleh sebagian prajurit Mataram yang membelot guna mengadakan serangan ke Kraton Mataram. Pada pemberontakan Trunojoyo, Panembahan Rama terbunuh yang kemudian dimakamkan dikompleks pemakaman ini.
Tapa Kungkum
Dekat dari batu Gilang ada sebuah sendang yang digunakan untuk pemandian. Konon katanya di malam jumat, sendang tersebut digunakan untuk ritual gaib yakni “tapa kungkum”. Keadaan sendang ini memang cukup bersih serta terawat. Akan tetapi banyak yang kurang memanfaatkan sendnag ini karena diperkampungan ini sendiri kebutuhan air sudah cukup melimpah.
Setelah dipugar keadaaanya tidak dikembalikan seperti semula. Entah mungkin kekurangan dana atau apapun namun lokasi Makam Panembahan Rama ini sebaiknya menjadi salah satu lokasi wisata sejarah atau religi yang turut diperhatikan oleh pemerintah.
Jika Anda ingin berwisata Jogja dan sekitarnya, kami menyediakan paket wisata murah juga sewa mobil murah mulai dari sewa mobil Avanza hingga sewa mobil Alphard. Mari wisata religi, wisata sejarah, wisata alam, dan lainnya bisa bersama kami.