www.tuguwisata.com – Kerajaan Mataram saat pemerintahan Rakai Sumba berakhir secara tiba-tiba. Berakhirnya kerajaan tersebut akibat adanya letusan Gunung Merapi yang terhebat sepanjang sejarah. Akibat dari letusan gunung Merapi tersebut, daerah di sekitar terkena lahar dingin. Oleh karena itu, permukaan tanah semakin tinggi mengubur situs-situ bersejarah di sekitarnya termasuk situs Candi Losari.
Candi ini diperkirakan berasal dari abad ke 9-10 Masehi. Ukurannya 2 x 2 meter persegi untuk bilik candi. Total dari keseluruhan candi di lokasi ini ada 4 candi dengan satu candi induk dan tiga candi perwara.
Candi Losari ini berhasil di ekskavasi pada 8 Januari-1 Februari 2007 dari kerjasama Balai Arkeologi Yogyakarta, Jurusan Arkeologi FIB UGM, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jateng, dan Balai Pengembangan Penyelidikan eknologi Kegunungapian.
Lokasi Candi Losari
Lokasi Candi Losari ini berada di Dusun Losari, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Struktur candi pada saat ditemukan masih relative utuh pada bagian tubuh hingga puncak candi. Candi ini ditemuan di kedalaman 5 meter di bawah permukaan tanah.
Penyebutan nama Situs Candi Losari telah melalui kesepakatan pada arkeolog dan para ahli percandian. Dalam penggalian ditemukan candi Perwara oleh tim Balai Arkeologi Yogyakarta yang dipimpin oleh Baskoro Daru Tjahjono dari tanggal 8 hingga 31 Januari 2007.
Setiap candi itu unik. Seperti juga candi Losari. Di candi ini terdapat Relief Mahakala yang merupakan slah satu tokoh dalam mitologi India. Jika di Jawa, tokoh ini dipahat di sebelah pintu masuk candi yang bersifat Siwaistik yang dipercaya memberikan emansipasi atau pancaran Siwa dan juga dianggap sebagai penjaga pintu.
Di sepanjang dindingnya ada hiasan ukiran bermotif, tumbuh-tumbuhan indah, dan juga bentuk sulur-suluran yang ukirannya relative utuh. Ukiran tersebut rupanya terlihat dengan jelas dengan pola goresan berseni tinggi.
Tiga candi perwara dengan ukuran 183 x 183 cm, dasar candi dengan ukuran 250 x 250 cm. Bilik candi berukuran 97 x 97 cm dan juga tinggi 97 cm. Bagian pintu candi lebarnya hanya 49 cm, dan juga di bagian atas pintu candi yang juga memiliki hiasan kepala kala dengan taring dan rambut gimbal. Ukirannya juga masih utuh. Pada dinding candi dihias oleh motif tumbuhan, sulur, dan juga relative utuh. Tinggi candi Losari ini sekitar 3 meter dan menghadap ke arah barat laut. Batu yang digunakan adalah batu andesit yang menurut perkiraan berasal dari letusan Gunung Merapi.
Namun candi losari belum bisa dipastikan tergolong ke dalam candi Hindu atau Buddha.
Di dalam candi Losari tidak ditemukan adnanya lingga maupun yoni, batu besar, dan ciri lain yang menandakan candi Hindu. Adapun Arkeolog dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah membandingkan jenis batu dari bahan dasar pembangunan Canddi Losari dengan Candi Retno, Candi Plaosan, dan juga Candi Sewu. Jenis batunya merupakan bahan dasar dari bebatuan sungai yang mana diduga dibangun pada tahun 800 masa Dinasti Syailendra.
Candi ini juga terendam air namun sepertinya tidak akan surut. Karena air tersebut berasal dari mata air yang ada di sekitar. Namun hal ini jua menjadi daya tarik wisatawan karena candi terbilang unik dan menarik.
Anda tertarik tour di Jogja dan sekitarnya namun tidak ingin ribet? Kami menyediakan paket wisata Jogja / paket tour Jogja murah yang asyik dan bikin liburan ngga pakai ribet. Kami juga menyediakan rental mobil Jogja / sewa mobil Jogja yang bisa Anda gunakan untuk liburan atau juga kegiatan di Jogja. Selamat berlibur. 🙂