www.tuguwisata.com – Manusia memang diciptakan dengan beragam kreativitas. Seperti kreativitas dari adanya wadah yang digunakan untuk menyajikan hidangan favorit yakni Soto. Jika Anda berkunjung ke daerah Candi Sambisari, adalah saung bambun yang berderet rapi dan bertuliskan Saoto Bathok Mbah Katro. Soto dengan mangkok bathok alias tempurung kelapa.
Jika ditilik dari penulisannya mungkin pada awalnya banyak menduga salah ketik. Namun dari sejarahnya nama saoto ini adalah sebutan lain dari soto yang digunakan oleh masyarakat solo. Jadi bukan karena kesalahan penulisan. Kuliner ini memang didirikan oleh Mbah Katro dengan mengusung kesan soto Solo yang mana penamaannyapun menggunakan istilah daerah asal.
Dari kesan tempat makan yang banyak saung ini membuat pengunjung merasa lebih nyaman dan serasa pulang kampung. Menu satu-satunya yang ditawarkan oleh Mbah Katro ini adalah soto daging sapi. Utnuk teman makannya sendiri ada hidangan tempe goreng, sate usus, sate telur puyuh dengan bumbu bacem.
Saung Bambu di Saoto Bathok Mbah Katro
Dari deretan saung bambu maupun lesehan di atas tikar bisa menjadi pilihan yang pas. Dari kompleks saung bambu, terlihat beberapa pelengkap susasana seperti rawa buatan, jungkat-jungkit sederhana dari bambu dan juga ayunan.
Terlebih ada pemandangan sawah sebagai latar belakang yang pas untuk mengebadikan momen. Soto dengan sajian bathok ini memberikan kesan klasik yang menarik dan menggugah cita rasa. Adalah sambal dan irisan jeruk nipis dan bisa memadu cita rasa masakan agar lebih nikmat. Ide penyajian Saoto Bathok ini memang pas dengan suasana pedesaan yang lekat di samping kanan kirinya.
Rasa segar dan tidak berlemak menjadi sensasi pertama kala mencecapi makanan dengan kuah yang bening ini. perpaduan kuah bening disertai kecambah dan juga rempah telah mendominasi kulier soto pada umumnya. Soto akan menjadi semakin nikmat jika ditambah ppula dengan perasan jeruk nipis. Ditambah lagi dengan sajian tempe gorengnya. Untuk selera, bisa ditambah kecap dan juga sambal.
Mbah Katro mungki sosok yang sangat belum bisa dipanggil mbah karena masih muda. Mbah yang berarti kakek sebelumnya bekerja sebagai pegawai hotel namun memutuskan untuk pension dini. Namun pilihannya untuk mengembangkan usaha soto ini berhasil menjadi salah satu soto favorit di Jogja yang tidak kalah ramainya dengan soto lain yang telah melegenda. Saoto Bathok Mbah Katro ini memang berani menggoyang lidah setiap pengunjungnya. Bagaimana dengan Anda? Selamat berkuliner.
Wisata di Jogja sembari kuliner memang pilhan menarik apalagi jika milih paket tour wisata Jogja bersama kami. Selain itu kami juga menyediakan jasa sewa mobil di Jogja mulai dari sewa mobil Avanza hingga sewa mobil Alphard lho.