5 Masjid Pathok Negoro Yogyakarta Ini Sudah Tahukah Kamu?
5 Masjid Pathok Negoro Yogyakarta Ini Juga Disebut Kiblat Papat Lima Pancer
www.tuguwisata.com – Pathok Negoro. Pathok berarti sebuah penanda tapal batas dalam bahasa Jawa. Demikian dengan istilah Pathok Negoro yang artinya tapal batas suatu negara atau kerajaan saat itu. Bangunannya bagi kasultanana Yogyakarta bermula saat Sultan Hamengku Buwono I berguru kepada seorang ulama bernama Kyai Muhammada Faqih yang menasehati beliau untuk mengangkat pathok negoro. Akan tetapi yang diamksudkan pathok negoro tersebut adalah para ulama yang telah memberikan ajaran juga menuntun akhlak dan budi pekerti juga setiap pathok diberikan tanah perdikan.
Alhasil Kyai Muhammad Faqih yang tidak lain merupakan kakak ipar dari Sultan Hamengku Buwono I diangkat sebagai kepala pathok pada tahun 1701 yang memberikan tanah perdikannya berupa alas awar-awar yang selanjutnya dibangun masjid. Lokasi tersebut diberi nama Wa Anna Karoma yang memiliki arti agar mulya sungguh-sungguh namun karena pelafalan masyarakat setempat menjadi Wonokromo.
Berikut adalah Masjid Pathok Negoro yang juga disebut sebagai Kiblat Papat Lima Pancer.
-
Masjid Taqwa Wonokromo
Masjid ini berada di Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta yang mana keberadaannya berada di dekat tempuran dari sungai Opak dan sungai Oya yang cukup jauh dari keramaian kota. Oleh karena lingkungannya yang tenang ini membuatt para jamaah bisa lebih khusyu dalam melakukan sholat. Tanah dengan luas 5000 meter persegi ini berdiri sebuah bangunan masjid dengan tuas 420 meter persegi dan telah emlakukan pengembangan hingga kini menjadi 750 meter pesegi. Bagian serambinya sendiri selaus 250 meter perseggi yang memiliki ruang perpustakaan seluas 90 meter dan halamannya seluas 4000 meter persegi.
-
Masjid Sulthoni Plosokuning
Masjid Pathok Negoro berikutnya berada di Jl. Plosokuning Raya Nomor 99, Minomartani, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta. bangunannya menempati luas 2.500 meter persegi dengan tanah milik kasultanan Yogykarta. Luas bangunannya sendiri adalah 288 meter persegi yang setelah mengalami perombakan menjadi 328 meter persegi. Masjid Sulthoni Plosokuning ini dibangun Sri Sultan Hamengku Buwono III. Beliau merupakan ayah dari Pangeran DIponegoro yakni Kyai Raden Mustafa (Hanafi I) yang telah menjadi abdi dalem Kraton Kasultananan.
-
Masjid Jami’ An-Nur Mlangi
Masjid ini beralamat di dusun Mlangi, desa Nogotirto, kecamatan Gampung, kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Kawasan masjid ini masuk ke dalam desa wisata Mlangi. Area masjid ini menempati tanah selaus 1000 meter persegidari Kasultanan Yogyakarta. bangunannya terbagi menjadi beberapa ruangan. Ruangan utamanya seluas 20 x 20 meter persegi, serambi masjid 12 x20 meter, ruang perpustakaan 7 x 7 meter persegi. Luas halaman masjid ini sendiri adalah 500 meter persegi. Masjid ini berada di tanah yang lebih rendah adri tanah lainnya oleh akrena itu ada beberapa anak tangga yang dapat digunaakan untuk menuju ke lokasi.
-
Masjid Nurul Huda Dongkelan
Terletak di desa Kauman, Dongkelan, Tirtomartani, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta yang pada tahun 1775 digunakan sebagai tempat ibadah sekaligus juga benteng pertahanan. Yang menjadi penghulu dan tugas pengelolaan masjid adalah Kyai Syihabudin yang memenangkan sayembara Pangeran Mangkubumi mencari seorang pengawal dengan kekuatan sakti.
-
Masjid Ad-Dorojatun Babadan
Lokasi di desa Babadan, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta. masjid yang mudah ditemukan karena dekat dengan JEC. Masjid penuh kisah ini diangun pada tahun 1774 oleh Sultan Hamengku Buwono I. Dan memiliki arsitektur sama dengan masjid Pahtok Negoro
Ayo wisata religi bersama kami. Kami menyediakan paket wisata Jogja murah yang bisa Anda manfaatkan untuk berkeliling Jogja tanpa ribet. Kami juga menyediakan jasa rental mobil Jogja mulai dari sewa mobil Avanza hingga sewa mobil Alphard. 🙂
5 Masjid Pathok Negoro Yogyakarta Ini Sudah Tahukah Kamu? Read More »